Lahan yang terbatas tak menjadi alasan menghijaukan rumah kita. Banyak solusi yang bisa menjadi pilihan, di antaranya adalah dengan membuat taman di atap rumah atau roof garden. Taman diatas atap merupakan sebagai salah satu alternatif penghijauan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dikota-kota besar. Selain menambah keteduhan, taman diatas atap (roof garden) juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun.
Pemanasan global atau global warming,memang menjadi salah satu masalah populer masyarakat dunia. Hal yang bisa kita lakukan saat ini adalah dengan menekan efek dari pemanasan global itu sendiri. Salah satunya adalah dengan menggunakan roof garden. Lalu apa itu sebenarnya roof garden ? Jika kita artikan dari bahasanya adalah "taman atap". Roof Garden dapat berupa tanaman yang terletak di atap sebuah bangunan, atau diletakkan di pot begitu saja.
Pembuatan
taman diatas atap (roof garden) memang tidak murah dan membutuhkan
struktur dan konstruksi atap yang spesifik. Bahkan untuk hasil yang
optimal, konstruksi atap untuk taman didesain sejak awal, sebelum gedung
itu dibangun. Namun investasi ini bisa kembali dalam beberapa tahun
kemudian, karena biaya untuk listrik pendingin udara berkurang, serta
nilai ekonomis bangunan bertambah.
Sebuah
rumah sakit swasta di Singapura berhasil menurunkan konsumsi listrik
sampai 50 persen, setelah membuat taman diatas atap (roof garden).
Meskipun taman atap itu hanya berupa tanaman tomat, yang diletakkan di
dalam pot menutupi seluruh atap. Keuntungan lain, rumah sakit itu tidak
perlu membeli tomat lagi.
Selain
menambah keteduhan, taman diatas atap (roof garden) juga bisa
dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun. Misalnya bambu atau palem
dapat menyerap gas formalin dan bensin. Sedangkan tanaman bakung, selain
menyerap gas formalin dan bensin, juga menyerap alkohol dan aseton yang
dihasilkan cat dan sebagainya. Tanaman rambat juga berfungsi untuk
menyerap gas asetat, amonia, dan gas lainnya. Karena fungsi ini, tanaman
rambat banyak dipakai untuk taman diatas atap (roof garden) di luar
negeri seperti Singapura dan Jepang.
Cara Membangun Taman Diatas Atap
Sebelum membuat
taman di atas gedung, pertimbangkan dulu konstruksi atap bangunan.
Apakah memang didesain untuk mendukung beban media tanam berupa tanah
dan pepohonan yang akan ditanam di atasnya atau tidak. Pasalnya, taman
diatas atap (roof garden) harus didukung struktur dan konstruksi atap
yang kuat.
Keberadaan taman
diatas atap (roof garden) akan menimbulkan bertambahnya beban. Timbunan
tanah dan tanaman akan menambah beban mati, beban angin, dan tambahan
beban air pada atap bangunan. Gedung tersebut harus memiliki sistem
drainase yang berfungsi baik.
Jika jenis tanaman
perdu yang akan ditanam, dia memperhitungkan beban atap akan bertambah
sekitar 650 Kg/m2. Ditambah lagi untuk beban hidup sesuai aktivitas pada
taman atap itu. Misalnya, 400 Kg/m2 untuk olahraga, 500 Kg/m2 untuk
pesta dan dansa, serta 250 Kg/m2 untuk restoran.
Untuk
menanam pohon berukuran besar, pelat lantai lokasi harus didukung kolom
struktural agar pelat beton tidak runtuh. Selain itu, perlu dibuat
dinding penahan tanah karena pohon memerlukan ketebalan tanah yang
cukup, atau membuat lubang pada atap bangunan, di bawah pohon.
Konstruksi atap
rawan kebocoran, sehingga harus dilengkapi saluran pembuangan air.
Lapisan drainase seperti kerikil, pasir, dan batu apung perlu
ditambahkan agar air mudah mengalir ke lubang saluran pembuangan. Filter
terbuat dari geo textile atau ijuk berfungsi mengalirkan air ke bawah
tetapi menahan butiran tanah agar tidak menyumbat lubang pembuangan.
Untuk mencegah
kerusakan lapisan kedap air (water proof layer), lapisan penahan harus
ditambah agar akar tanaman tidak merusak lapisan kedap air dan beton di
bawahnya.
Karena tanaman
diatas atap terkena sinar matahari secara langsung dan tiupan angin yang
lebih kencang, penyiraman harus dilakukan secara berkala. Sehingga
perlu penyemprotan air bisa dilakukan secara manual atau otomatis.
Untuk
media tanam, formulanya harus ringan namun memiliki kemampuan
menyediakan zat hara dan kelembaban. Misalnya, dengan mencampurkan pasir
dengan serutan kayu ditambah lapisan kulit pinus serta pupuk. Kedalaman
media tanam untuk rumput membutuhkan 20 sampai 30 sentimeter, begitu
juga tanaman penutup. Sementara itu, semak dan pohon kecil membutuhkan
kedalaman 60-105 sentimeter. Pohon besar perlu kedalaman hampir 2 meter.
sumber : Architectaria , Studioarchitect
Taman yang terletak di atap rumah sudah cukup lama dikenal masyarakat luas. Bahkan di Jakarta banyak gedung-gedung yang menerapkan konsep taman ini sebagai penghijauan bangunan tersebut.
Sebaiknya pilihlah tanah dengan massa yang ringan atau menggunakan media tanam yang Instan agar tidak membuat beban berlebih pada atap. Juga untuk tanaman itu sendiri, aturlah komposisi yang benar agar tidak terlalu rapat, juga sebaiknya pilih tanaman pengisi yang ringan seperti rumput, tanaman yang tidak berbunga, semak belukar. Memang ini membutuhkan keahlian tersendiri, yang umumnya dimiliki oleh jasa landscape atau jasa arsitek taman. Selain dari itu juga perlu diingatkan agar tanaman yg dipilih sebaiknya yang memiliki ciri dan karakter tertentu, seperti mampu menahan sinar matahari dan tidak terlalu memerlukan banyak air.
Dalam membuat taman di atas atap tidak terlalu sulit. Cukup dengan lahan 4×4 meter persegi Anda sudah bisa menciptakan taman atap yang memadai. Yang perlu diperhatikan adalah masalah drainase terutama untuk pembuangan air hasil siraman tanaman atau air hujan yang tertampung pada media tersebut. Hindarkan dak atas bangunan mengalami kebocoran akibat sistem drainasenya yang tidak benar. Salah satu solusi untuk sistem drainase yang baik adalah dengan memberikan kemiringan tertentu pada atap dak beton. Hal ini tentunya akan membuat air akan mengalir ke saluran pembuangan dengan baik.
Ada beberapa tahapan dalam pembuatan taman atap rumah, dan berikut ini adalah tahapnya:
- Melapisi dengan water proofing. Biarkan selama sehari sampai benar-benar kering,
- Aci, yaitu penambahan lapisan semen, membutuhkan pengeringan selama sehari,
- Beri lapisan penahan air (drainage cell) dan lapisan penahan tanah (geotextile).
Setelah proses di atas telah dikerjakan, kemudian diberi tanah dan siap ditanami tumbuhan. Penanaman diawali rumput, semak, baru kemudian tanaman pohon. Untuk mencegah kerusakan lapisan kedap air (water proof layer), lapisan penahan harus ditambah agar akar tanaman tidak merusak lapisan kedap air dan beton di bawahnya.
Berikut adalah cara pemilihan tanaman yang cocok di tanam di taman atap:
Ciri tanaman
- Tahan terhadap sinar matahari langsung (tanaman panas), Hal ini penting diperhatikan mengingat lokasi pertumbuhan tanaman ada di atap, yang memiliki jarak yang lebih dekat dengan matahari dibandingkan taman biasa.
- Hindari tanaman berakar menghujam ke bawah seperti palem. Pilihlah yang memiliki akar menyebar dan pertumbuhannya lamban, Contoh: pohon pagoda.
- Memiliki pertumbuhan bunga yang sering/rajin berbunga, Contoh, mawar, melati, tapak dara, bougainville.
- Memiliki percabangan yang banyak untuk menciptakan bentuk yang agak rimbun. Contoh: pohon pagoda, kamboja.
Jenis tanaman yang biasa dipakai
- Tanaman berbatang lunak, di antaranya, aracea, rulea, lili paris brasil, pandan kuning, sambang darah.
- Tanaman berbatang keras, di antaranya, bougainville, kamboja.
- Tanaman berbunga, di antaranya, mawar, melati.
Karena tanaman diatas atap terkena sinar matahari secara langsung dan tiupan angin yang lebih kencang, penyiraman harus dilakukan secara berkala.
Semoga bermanfaat untuk kita semua! rumah adem dan terlihat cantik..
source : propertykiya.com
0 komentar:
Posting Komentar